Tampilkan postingan dengan label Peneliti. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peneliti. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Mei 2022

Bagaimana Penelitian Bermula?

Suatu hari mbok Yem datang tergopoh-gopoh menemui seorang dukun di kampungnya, konon sang dukun sakti mandraguna, dia mampu melihat hal-hal gaib atau barang kasat mata, bisa meramal dan mengobati segala macam penyakit. Sesampainya di rumah mbah dukun sebut saja namanya “mbah Ki Kanjeng Tuselak Diputro Wagunepor”, mbok Yem langsung menyampaikan bahwa anaknya sakit kena guna-guna, panas badannya tidak turun-turun sejak 4 hari yang lalu. Dengan ekspresi datar, mbah Wagoo (sebutan milenal si mbah dukun) memberikan saran agar mbok Yem pergi ke kolam keramat yang ada di belakang rumahnya, lalu mengambil air dan diminumkan kepada anaknya yang sakit. Tanpa pikir panjang mbok Yem bergegas melakukan saran mbah Wagoo.


Begitu berada di sekitar kolam keramat, mbok Yem sedikit berteriak bertanya kepada mbah Wagoo, “Mbah…ngambil airnya di sebelah mana? Mantra-mantra tadi dibaca berapa kali? Pinggiran aja atau harus di tengah? Pakai gayung atau langsung plastiknya dicemplungkan? Atau…? Mendengar pertanyaan mbok Yem yang setengah berteriak itu, mbah Wagoo sedikit geram dan keluar menghampiri “makanya jangan terlalu banyak makan micin, pertanyaan kayak daftar menu restoran aja. Sini tak ambilin..” bentak mbah Wagoo seraya merebut kantong plastic yang dipegang mbok Yem.