Minggu, 14 November 2010

Apakah PTK boleh diajukan untuk Skripsi?

Pertanyaan ini kelihatannya begitu sederhana, tetapi bisa jadi menjebak. Jawaban saya mengenai hal ini ada dua yaitu antara yang mengatakan boleh dan yang mengatakan tidak. Jawaban pertama, yang mengatakan boleh. didasarkan dari kenyataan bahwa PTK juga termasuk penelitian, di mana penelitian dilakukan untuk menjawab setiap permasalahan peserta didik, tetapi harus diingat bahwa persoalan yang coba dicarikan jawabnya lewat PTK sifatnya kasuistis (tidak dapat dilakukan generalisasi) dan pengulangan terhadap metode yang digunakan. PTK telah banyak membantu tugas guru karena memang PTK salah satu kewajiban pendidik dalam menganalisis perkembangan peserta didiknya. dan banyak lagi pendapat yang mengatakan bahwa PTK bisa diajukan sebagai skripsi (tugas akhir) mahasiswa (FKIP).
Pendapat kedua, PTK tidak bias diajukan sebagai bahan skripsi ataupun tesis karena  tingkat subyektifitasnya yang sangat tinggi dan sangat disayangkan kalau mahasiswa program studi pendidikan matematika atau sains melakukan hal tersebut karena pada dasarnya skripsi (tugas akhir) ini untuk mengaplikasikan kemampuan yang selama ini dia peroleh di bangku perkuliahan (positivisnya mau dikemanakan), selain itu, PTK adalah tugas guru, maka selayaknya guru sebagai orang dalam sendiri yang melakukan itu bukan orang luar seperti mahasiswa (hal ini bisa merusak settingan) penelitian lebih-lebih penelitian menghendaki jangan sampai responden mengetahui bahwa mereka sedang diteliti. selanjutnya, PTK hasilnya tidak dapat digeneralisir terhadap situasi dan kondisi yang hampir sama sekalipun karena responden dan metode penyelesaiannya tentu saja berbeda. Dari sisi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebenaran sebagai hasil dari penelitian, lantas dimana PTK dapat dikatakan sebagai alat pengembang ilmu pengetahuan. dalam PTK yang paling banyak dilakukan oleh guru hanyalah mengenai pembuktian metode-metode yang sudah dikaji oleh orang lain, Nah... disini dia persoalannya. bukankah PTK yang lebih dekat dengan penelitian kualitatif ini mencoba melahirkan teori-teori baru dari sekian banyak persoalan dan bukannya membutikan teori sebagaimana dalam penelitian kuantitatif?
Perdebatan mengenai pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini sebenarnya sudah terjadi sejak awal mula penelitian kualitatif diperkenalkan. yang pada akhirnya untuk meredakan ketegangan ini para ahli kita mencoba menggabungkan kedua pendekatan ini sebagaimana ditulis oleh Julia Brannen. Akan tetapi bagaimanapun secara pribadi saya mengatakan bahwa PTK hendaknya tidak dijadikan sebagai tugas akhir mahasiswa S1 (skripsi). Jawaban ini cukup jelas karena antara kuantitatif dan kualitatif berada pada dua kutub yang berbeda, yang satunya positivis dan yang satunya lagi naturalis. Untuk lebih jelasnya baca buku-buku penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Tidak ada komentar: