Jumat, 10 Juni 2011

Mengatasi Kesulitan Menulis Karya Ilmiah di Kalangan SMA

Menulis karya ilmiah adalah pekerjaan yang memang membutuhkan ekstra ketekunan dan beberapa kemampuan dasar diantaranya: 1) kemampuan memahami mengkaitkan beberapa kejadian dengan kejadian lainnya, 2) kemampuan berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya, 3) kesediaan untuk membersihkan diri dari perspektif pribadi. Persoalannya, kenapa jumlah karya tulis yang dihasilkan oleh siswa SMA masih sangat rendah? tentu jawabannya bukan hanya dari faktor internal siswanya saja, tetapi keterlibatan guru dalam memberikan pembimbingan dan memotivasi siswanya juga sangat dibutuhkan terutama pada fase awal.... So.. berapa banyak guru SMA (guru bahasa Indonesia) yang bersedia memberikan ilmunya dalam kegiatan semacam ini dengan cara membagi ilmunya secara gratis (free)?

Ada beberapa prasyarat proses pembelajaran yang menjadi titik tekan dalam pembelajaran yang aplicable dan terukur yaitu antara metode, materi dan teknik penilaian haruslah sinkron.... banyak guru mengajar dengan media yang begitu canggih tetapi metode dan teknik penilaiannya masih saja menggunakan cara-cara lama, monoton dan tidak menarik. Isi pembelajarannya gersang dari masalah-masalah masyarakatnya. Sehingga siswa tidak paham apa yang ia pelajari dan untuk apa ia belajar materi tersebut.
terkait dengan penulisan karya ilmiah di kalangan pelajar SMA, sudah semestinya pembelajaran didasarkan kepada ketulusan dan kemauan sang guru dan siswa untuk mulai berbenah, bagaimana mereka mengasah kemampuan mereka. Menekankan pembelajaran hanya pada siswa, bukanlah pembelajaran yang baik sama halnya memfokuskan pembelajaran pada guru... guru dan siswa sudah semestinya berjuang bersama, belajar bersama, berbagi pengalaman.

Tidak ada komentar: