Jumat, 02 Oktober 2009

17 Kesalahan Fatal Mahasiswa dalam Penelitian-nya

Tidak sedikit kawan-kawan yang proposal skripsi atau skripsi-nya ditolak/dicorat-coret oleh dosen pembimbing maupun penguji, namun tidak banyak dari kawan-kawan yang berusaha dengan keras mempertanyakan: apa, kenapa, dan bagaimana draft yang sudah dicetak sekian eksemplar dengan biaya yang begitu banyak di coret dan ditolak begitu saja.
Tidak jarang ada kawan yang frustasi dengan masalah ini, bahkan ada yang sampai mencari zimat keliling kampung, bagaimana caranya agar dosen bisa kasihan dan memberi pengertian, lalu dengan mantra-mantra itu dia berharap lulus dengan nilai ‘kasihan’. Kalau pun jurus perdukunan ini tidak mempan, sebagian diantara mahasiswa itu mencari jalan pintas alias jalan tikus yaitu dengan jalan mencari pasar-pasar yang memperjualbelikan skripsi baik secara langsung (face to face) ataupun lewat jasa internet. Mereka tidak berpikir berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk itu, yang pusing tujug keliling pastilah para orang tua mereka (biaya skripsi belum ditambah biaya-biaya fiktif).
Saya berharap hal ini tidak terjadi pada Anda atau pada orang-orang yang mengunjungi blog ini. Saya yakin bahwa tindakan-tindakan semacam itu terkadang membantu mempercepat penyelesaian studi, tetapi itu tidak selalu benar.
Sekarang tenangkan diri Anda sejenak, hilangkan semua pikiran-pikiran buruk Anda terhadap hasil kerja Anda selama ini, yakinkanlah diri Anda bahwa Anda mampu melakukan yang terbaik, dengan penuh kejujuran, dan tanggung jawab keilmuan yang Anda miliki. Katakan pada semua orang bahwa Anda bisa melakukannya. Hilangkan semua kata-kata minder dalam diri Anda, Biarkan saja orang menertawai karya Anda, yang jelas, mereka tidak memahami apa yang mereka tertawai…!
Saya yakin Anda pernah membaca Artikel saya tentang tips menemukan masalah dengan hasil yang spektakuler. Ini akan membantu kita dari awal, bagaimana memulai pekerjaan penelitian.
Ok, kalau kawanku sudah merasa nyaman, baca perlahan beberapa item berikut, jangan lupa siapkan draft skripsi atau proposal skripsi anda. Item berikut akan menyadarkan diri Anda, bagaimana caranya menilai hasil karya sendiri (self assessment), tidak ada satupun dosen atau guru yang maha tahu di dunia ini, mereka hanya minta penjelasan dari apa yang anda lakukan, sehingga orang-orang yang membaca karya Anda memahami apa yang Anda maksudkan.
Isaac dan Michael (1971:6-10) menguraikan item-item kesalahan yang sering bahkan umumnya dilakukan oleh para mahasiswa dalam merancang dan atau melakukan kerja penelitian sebagai berikut:

Kesalahan Umum dalam Memformulasikan Pelajaran Penelitian
*Menangguhkan pemilihan suatu masalah sampai ia menyelesaikan semua atau sebagian besar dari kuliah, pelatihan atau kursus yang diikuti.
*Secara tanpa kritik menerima gagasan yang pertama dan atau yang disampaikan kepadanya. Oleh rekan-rekan atau oleh dosen pembimbing.
*Memilih suatu masalah yang samar-samar atau memiliki pengertian yang luas untuk diteiliti satu per satu secara keseluruhan.
*Hipotesis yang dibuat tidak dapat diuji (un-testable) atau hipotesis yang disusun tidak jelas.
*Gagal dalam mempertimbangkan prosedur metode analisis yang sesuai dalam mengembangkan rencana sementara penelitian yang akan dilakukan

Kesalahan Dalam Melakukan Kajian Literatur
*Melakukan pengkajian literature atau buku bacaan di perpusatakan dengan begitu cepat (asal baca) berharap rancangan penelitiannya dapat terselesaian dengan cepat pula. Ini pada umumnya mengakibatkan studi pendahuluan yang berisi gagasan yang sudah pasti akan meningkatkan kerja penelitian mahasiswa terlewatkan begitu saja.
*Lebih mempercayai/memberatkan sumber kedua daripada sumber utama yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
*Perhatiannya terkonsentrasi pada temuan penelitian ketika membaca artikel penelitian, dengan melewatkan informasi berharga atas metoda, ukuran, dan sebagainya.
*Mengabaikan sumber selain dari jurnal pendidikan, seperti surat kabar dan surat kabar populer sering berisi artikel dengan topik bidang pendidikan.
*Gagal untuk menggambarkan batas topik seputar review literature yang dibacanya. *Pencarian yang terlalu melebar pada suatu area sering memimpin mahasiswa ke arah melakukan yang salah atau ditakut-takuti menjadi suatu pekerjaan tak terurus. *Terlalu membatasi area pencarian juga menjadi suatu yang menyebabkan mahasiswa melewatkan artikel banyak orang yang berisi topik penelitian tetapi berisi informasi yang akan membantu dia mendisain suatu studi menjadi lebih baik..
*Mencopy data/teori dari daftar pustaka yang salah dan kemudian tidak mampu untuk menempatkan perlunya acuan itu.
*Menyalin terlalu banyak materi ke kartu catatan. Ini sering menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mempunyai suatu pemahaman yang murni tentang penelitiannya dan dengan begitu tidak bisa memisahkan mana informasi yang penting dan informasi yang tidak penting

Kesalahan dalam Mengumpulkan Data Penelitian
*Memberikan upah kepada respoden untuk mendapatkan keterangan yang diharapkan dari mereka, hal ini sering dilakukan karena kekhawatiran mahasiswa akan penolakan responden untuk bekerjasama atau memberikan suatu sikap negative yang dapat mengurangi kebenaran test dan ukuran lainnya.
*Memperlemah rancangan penelitiannya dengan membuat perubahan demi kenyamanan administrative dari sekolah yang sedang ditelitinya (penelitiannya disesuaikan dengan keinginan pihak sekolah).
*Gagal dalam menjelaskan tujuan penggunaan ukuran penelitian kepada guru dan pengelola sekolah. Jika seorang guru berpikir bahwa suatu tes atau ukuran lainnya tidak berharga, maka sikapnya dengan cepat dapat dirasakan oleh para murid sehingga mengakibatkan lemahnya sikap kooperatif siswa dalam menjawab tes atau ukuran lain yang diajukan oleh mahasiswa (peneliti).
*Gagal dalam mengevaluasi alat ukur (instrument) yang digunakan secara menyeluruh sebelum memilih alat ukur yang akan digunakan dalam penelitiannya (menyangkut validitas dan reliabilitas instrument –pen). Hal ini mengakibatkan penggunaan alat ukur (instrument) yang tidak sesuai atau cacat.
*Memilih suatu alat ukur (instrument) yang rendah validitas dan reliabilitasnya dalam penelitian, hal semacam itu menyebabkan hasil penelitiannya juga keliru.
*Memilih untuk menggunakan alat ukur (instrument) yang tidak berkualitas dalam penelitiannya, yang mana alat ukur tersebut tidak berkualified dalam pengadministrasian dan penskoran.

Kesalahan Umum menggunakan Alat Ukur Baku
*Gagal untuk memeriksa validitas isi alat ukur prestasi belajar, dimana situasi penelitian diharapkan untuk dilaksanakan
*Gagal untuk menstandardisasi atau mengendalikan peran guru di (dalam) situasi pengumpulan data, oleh karena itu memperkenalkan penyimpangan sebagai hasil pembelajaran nonstandard, pelatihan sebagian dari para murid yang terlibat dalam studi, dan derajat variasi di (dalam) memberi bimbingan kepada para murid
*Meriksa keseluruhan validitas (keabsahan) dan reliabilitas (keandalan) alat ukur yang dipilih tetapi gagal untuk memeriksa valitdas dan reliabilitas data pada score subtest, sungguhpun score ini (diharapkan) untuk dapat digunakan dalam analisa hasil penelitian.
*Menggunakan pandangan pribadi dan laporan lain yang dibuat sendiri di (dalam) situasi di mana pokok materi yang diharapkan jawabannya dalam rangka menciptakan suatu kesan yang diinginkan.
*Mengasumsikan bahwa test baku yang digunakan akan dapat mengukur apa yang hendak diukur tanpa membuat suatu evaluasi validitas data yang seksama.
*Mencoba untuk menggunakan ukuran yang belum teruji validitas dan reliabilitasnya, untuk mengelola, meneliti, atau menginterpretasikan hasil penelitiannya.
*Gagal dalam membuat penggunaan hasil yang maksimum dari waktu tes yang tersedia dengan mengatur test yang panjang ketika waktu yang tersedia lebih pendek dalam memenuhi kebutuhan rancangan penelitian dengan sama baik.
*Tidak melakukan suatu uji coba tentang alat ukur ini dan, sebagai hasilnya, membuat keliru pemeriksaan prosedur sepanjang pengumpulan data pertama nya, dengan begitu ia telah melakukan penyimpangan (bias)

Kesalahan umum menggunakan rumus Statistik
*Memilih rumus statistik yang tidak sesuai atau yang benar untuk analisis diajukan.
*Mengumpulkan data penelitian, dan kemudian mencoba untuk temukan suatu teknik analisa statistik yang dapat digunakan.
*Menggunakan hanya satu prosedur statistik ketika beberapa pilihan diberlakukan bagi data itu. Ini sering mengakibatkan terlewatkannya hasil yang sudah dibuat dalam skripsi/tesis-disertasi itu.
*Menggunakan rumus statistik di dalam situasi di mana data yang nyata sekali gagal dalam menemukan asumsi dimana rumus statistic itu didasarkan. Rumus statistik akan memberi hasil yang sesuai/layak dan akurat kecuali jika asumsi (persyaratan uji statistic-pen) dengan serius dilanggar.
*Lalu menekankan pentingnya perbedaan kecil sebagai statistic yang signifikan
*Mahasiswa menghindari analisis korelasional jika korelasi product-moment tidak bisa diterapkan.
*Menggunakan teknik korelasi yang salah seperti, menggunakan korelasi biserial korelasi ketika korelasi biserial yang tersebar luas disebutkan.
*Menggunakan table korelasi product-moment untuk menginterpretasikan korelasi yang bukan korelasi Pearsonian. Sebab korelasi non-Pearsonian mempunyai suatu kesalahan standard lebih besar dibanding korelasi product-moment, kekeliruan ini mengakibatkan kesalahan tafsir atas arti koefisien yang ditafsirkan.
*Menggunakan koreksi untuk pelaifan pada situasi di mana itu tidak sesuai dalam rangka membuat hasil statistik nampak signifikan.

Kesalahan Umum di (dalam) Rancangan Dan Metodologi Penelitian
*Mahasiswa gagal untuk menggambarkan populasi penelitiannya
*Menggunakan sample yang sedikit untuk melakukan analisa terhadap sub-kelompok yang menarik baginya
*Mencoba untuk melakukan penelitian yang menggunakan responden sukarela
*Mengubah rancangannya dengan jalan memperlemah penelitiannya dalam rangka pengumpulan data yang lebih menyenangkan untuk melibatkan sekolah.
*Dalam mengumpulkan data sebanyak mungkin, ia membuat permintaan berlebihan atas inti penelitiannya yang mengakibatkan penolakan responden untuk bekerja sama.
*Mencoba untuk menyelesaikan suatu studi di dalam satu semester yang akan memerlukan dua/tiga tahun untuk dilakukan dengan memuaskan
*Gagal untuk merencanakan pengumpulan data yang detail dan jelas untuk menghindari perbaikan kesalahan berlebihan.
*Memulai mengumpulkan data penelitian tanpa menyelesaikan suatu studi-pendahuluan atau cukup menguji instrumen dan prosedurnya.
-------------------------------------------------------->Bersambung….!

4 komentar:

Aceng mengatakan...

q blm bisa koment isi artikel, blm sempat dibaca (baru baca judulnya saja). Jadi saya ijin copy aza dulu yah mo dipelajari.

yang jelas Tampilan blog yang bagus.
nanti kpn2 berkunjung lagi.tq.

drexman mengatakan...

moga berkenan menjawab,saya msh blm mengerti maksud p score di tiap penelitian,??p score didapat dari mana?apa ada programnya atau cara menghitungnya?knp peneliti biasa menetapkan p score p< 0,05 sebagai bermakna ??trima kasih..

Muhammad Ali Gunawan mengatakan...

p score itu nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil analisis data. nilai p<0.05 maksudnya bahwa hasil penelitian itu paling tidak dari 100% obyek yang diteliti terdapat 5% yang tidak sesuai dengan hasil penelitian. tapi kalau dalam penelitian kedokteran dan penelitian-penelitian sains. nilai signifikansi yang ditetapkan tidak boleh lebih dari 1%. bgm jadinya kalau dari 100 orang ada 5 orang yang mati? nah itulah yang dimaksudkan dg nilai p.

Anonim mengatakan...

I like this forum :) [url=http://tdyushoes.co.cc/new+balance+mens+shoes+sawyerville.html]new balance mens shoes[/url]