Sebagaimana telah diungkap pada konten penilaian kinerja (performance assessment), bahwa performance assessment terdiri dari tasks (tugas) dan rubrik. Tugas-tugas (tasks) dapat berupa suatu proyek, pameran, portofolio atau tugas-tugas yang mengharuskan siswa memperlihatkan kemampuan menangani hal-hal yang kompleks melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu dalam bentuk yang paling nyata (real world applications). Sedangkan kriteria atau rubrik merupakan panduan untuk memberi skor, jelas dan disepakati oleh guru/dosen dan mahasiswa/siswa.
Tugas-tugas assessmen kinerja dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk:
Computer adaptive testing (sepanjang tidak berbentuk tes objektif), yang menuntut peserta tes untuk mengekspresikan diri sehingga dapat menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata.
Tes pilihan ganda yang diperluas, yaitu bentuk tes objektif ini dapat digunakan apabila tes tidak sekadar memilih jawaban yang dianggap benar. Tes ini harus menuntut siswa berpikir tentang alasan mengapa memilih jawaban tersebut sebagai jawaban yang benar.
Extended-response atau open ended question dapat juga digunakan asal tidak hanya menuntut adanya satu jawaban ”benar” yang terpola.
Group performance assessment, yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
Individual performance assessment yaitu tugas-tugas individual yang harus diselesaikan secara mandiri.
Interview, yaitu siswa harus merespons pertanyaan-pertanyaan lisan dari asesor.
Nontraditional test item yaitu butir soal yang tidak bersifat obyektif tetapi merupakan suatu perangkat respon yang mengharuskan siswa memilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
Observasi, meminta siswa melakukan suatu tugas. Selama melaksanakan tugas tersebut siswa diobservasi baik secara terbuka maupun tertutup. Observasi dapat pula dilakukan dalam bentuk observasi partisipatif.
Portofolio, satu kumpulan hasil karya siswa yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun urutan kategori kegiatan.
Project, exhibition, or demonstration yaitu penyelesaian tugas-tugas yang kompleks dalam suatu jangka waktu tertentu yang dapat memperlihatkan penguasaan kemampuan sampai pada tingkatan tertentu.
Short answer, open-ended menuntut jawaban singkat mahasiswa, tetapi bukan memilih jawaban dari sederat kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Kriteria Penilaian (Rubrik)
Rubric is a scoring tool that lists the criteria for piece of work, or what counts (Andrade, 1997). Sedangkan American Association for the Advancement of Science membuat definisi yang hampir sama dengan di atas, yaitu: “a rubric is a scoring guide that differentiates, on an articulated scale, among a group of simple behaviours, or evidences of thought that are responding to the same prompt”.
Secara singkat rubrik terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
dimensi, yang akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa;
definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi;
skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi;
standar untuk setiap kategori kinerja.
Rubrik adalah pedoman penskoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan seorang siswa terletak pada kriteria yang mana.
Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. Untuk rubrik seperti ini, salah satu contoh penyebutan yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan dengan banyak kekurangan), tidak 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan) dan tingkat 4 (superior) atau tingkat 0, tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 (masing-masing dengan sebutan yang sama).
Berikut ini adalah contoh rubrik holistik skala 4 secara umum.
Tingkat (Level) Kriteria Umum
4 (Superior) Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep
Menggunakan strategi-strategi yang sesuai
Komputasinya (perhitungan) benar
Penjelasan patut dicontoh
Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan permintaan)
Melebihi pemecahan masalah yang diiginkan
3 (Memuaskan dengan sedikit kekurangan) Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep
Menggunakan strategi yang sesuai
Komputasi sebagian besar benar
Penjelasan efektif
Diagram/tabel/grafik sebagian besar tepat
Memenuhi semua pemecahan masalah yang diinginkan
2 (Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan) Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-konsep
Tidak menggunakan strategi yang sesuai
Komputasi sebagian besar benar
Penjelasan memuaskan
Diagram/tabel/grafik sebagian besar tepat
Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah yang diinginkan
1 (Tidak memuaskan) Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep-konsep
Tidak menggunakan strategi yang sesuai
Komputasi tidak benar
Penjelasan tidak memuaskan
Diagram/tabel/grafik tidak tepat
Tidak memenuhi pemecahan masalah yang diinginkan
Contoh rubrik analitik untuk rubrik penilaian presentasi siswa
Skala
Kriteria/Sub Kriteria 1 2 3 4
1. Kejelasan presentasi
Sistematika dan organisasi
Bahasa yang digunakan
Suara
2. Pengetahuan
Penguasaan materi presentasi
Memberi contoh-contoh yang relevan
Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi
3. Penampilan
Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu dan media yang sesuai
Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri
Membuat Rubrik
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat rubrik penilaian unjuk kerja yaitu:
Jenis kriteria
Pada mata pelajaran matematika, kriteria yang selalu diperhatikan adalah pemahaman konsep, pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi. Apakah siswa memperlihatkan bahwa mereka sudah memahami konsep baik melalui pemecahan masalah atau melalui kesalahan yang dilakukan? Apakah dibutuhkan rencana atau strategi untuk memecahkan masalah? Sudahkah siswa mengorganisasi semua informasi yang diketahui? Apakah cara yang digunakan sistematis dan rapi? Bisakah pembaca mengikuti alasan yang diberikan?
Disamping kriteria-kriteria di atas, apa lagi yang penting? Bagaimana dengan komputasi (perhitungan). Apakah jawaban yang diberikan sudah benar? Apakah kesalahan perhitungan hanya sedikit atau besar? Apakah semua jawaban yang mungkin sudah diungkapkan siswa?
Perlu juga dipertimbangkan bahwa terlalu banyak kriteria yang dipertimbangkan akan banyak memakan waktu untuk penyekoran. Tetapi jika kriteria yang diinginkan terlalu sedikit, mungkin hasil yang diperoleh tidak akan cukup untuk memberikan informasi dalam memperbaiki unjuk kerja siswa.
Sub kriteria
Seringkali beberapa kriteria memiliki beberapa kategori yang disebut sub kriteria. Sebagai contoh, jika seorang siswa membuat presentasi sebagai bagian dari tugas yang diselesaikan maka kriteria penilaian dapat berupa “kualitas presentasi” dengan sub kriterianya bisa berupa “kejelasan dalam menyajikan”, “orisinal dan kesungguhan” dan “keterlibatan semua anggota kelompok”.
Skala penilaian
Dalam menentukan skala yang digunakan ada hal-hal penting yang harus diperhatikan seperti berikut ini:
Tujuan penilaian. Ini akan mempengaruhi banyaknya angka pada skala penilaian. Jika rubrik digunakan untuk melihat kemajuan atau perkembangan siswa, maka angka pada skala akan lebih banyak daripada rubrik yang digunakan untuk penilaian saja. Rubrik yang digunakan untuk perkembangan akan mencerminkan jangkauan usia siswa. sebagai contoh adalah rubrik keterampilan menggambar grafik yang dikembangkan untuk siswa TK sampai siswa kelas XII akan sangat disarankan memuat 10 angka. Untuk siswa TK sudah dianggap baik sekali apabila dapat mencapai tingkat 2 tetapi kalau siswa SMA kelas X yang mencapai tingkat ini tentu tidak sesuai dengan tingkatannya.
Ganjil atau genap. Untuk tujuan penilaian, umumnya skala genap lebih disarankan. Skala ganjil memuat nilai tengah yang nyata. Penilai yang ragu-ragu cenderung untuk memberi nilai angka tengah. Skala genap tidak memiliki angka tengah. Dalam hal ini penilai harus membuat keputusan untuk memberi penilaian yang pasti. Skala penilaian yang disarankan adalah skala 4 (0 – 3 atau 1 – 4) atau skala 6 (0 – 5 atau 1 – 6). Perlu dipertimbangkan bahwa semakin besar skala akan banyak memakan waktu untuk melakukan penilaian.
Membagi skala untuk batasan memenuhi dan tidak memenuhi
Sangat penting untuk menentukan batasan yang memenuhi dan tidak memenuhi. Pada skala 5, misal 1 – 5, mudah menentukan batasan memenuhi dan tidak memenuhi. Skala 1 dan 2 dapat dianggap sebagai unjuk kerja yang tidak memenuhi, skala 3 dianggap unjuk kerja yang cukup memenuhi, skala 4 adalah unjuk kerja yang baik dan skala 5 adalah unjuk kerja yang sangat baik. Namun untuk skala 4, skala antara yang memenuhi dan tidak memenuhi perlu dipikirkan masak-masak.
Sebutan untuk setiap tingkat
Sehubungan dengan keperluan untuk mendefinisikan batasan antara memenuhi dan tidak memenuhi adalah penyebutan untuk setiap tingkat. Pada skala 4, contoh sebutan ini adalah “tingkat 1”, “tingkat 2”, “tingkat 3”, dan “tingkat 4”. Selain itu sebutan dapat juga diungkapkan dengan kata-kata yang positif seperti “pemula”, “mampu”, “baik”, dan “sangat baik” atau kata-kata lain yang sejenis.
Deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan tingkat penampilan yaitu:
Bahasa yang digunakan. Kata-kata yang digunakan harus deskriptif dan tidak komparatif. Sebagai contoh kata-kata “rata-rata” haruslah dihindari.
Deskripsi semua subkriteria. Jika kriteria memuat subkriteria maka tiap-tiap subkriteria harus dideskripsikan dengan jelas. Sebagai contoh jika kriteria presentasi memuat ketepatan, orisinalitas dan keterlibatan setiap anggota kelompok, maka deskripsi penampilan tiap-tiap tingkat harus meliputi semua subkriteria tadi.
Menghitung skor
Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan siswa. skor yang diperoleh masih harus dirubah dulu dalam skala angka yang ditetapkan (misal dalam bentuk 0 – 100). Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
Bobot pertanyaan. Apakah bobot dari masing-masing pertanyaan sama atau berbeda?
Cara menghitung. Bagaimana mengitung nilai dari semua skor yang diperoleh?
Untuk hal ini, dapat dijelaskan dengan contoh rubrik penilaian presentasi siswa berikut:
Kriteria yang dinilai adalah: kejelasan presentasi, pengetahuan dan penampilan yang mempunyai sub-sub kriteria seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Skala penilaian adalah skala 4 angka dengan penyebutan tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. jika presentasi dilakukan oleh kelompok maka kriteria penilaian dapat ditambah, misalkan kriteria keterlibatan (kontibusi) dalam kelompok dengan sub kriteria yang berkaitan dengan kriteria itu.
Misalkan dianggap bahwa pengetahuan adalah kriteria yang terpenting dalam penilaian tersebut maka penilaian diberi bobot 2 sedangkan yang lainnya hanya diberi bobot 1. misalkan siswa yang bernama Gunawan melakukan presentasi dan diberi nilai berdasarkan rubrik tersebut sebagai berikut.
Skala
Kriteria/Sub Kriteria 1 2 3 4 Skor
1. Kejelasan presentasi (bobot 1)
Sistematika dan organisasi
Bahasa yang digunakan
Suara
X
X
X
3
3
3
2. Pengetahuan (bobot 2)
Penguasaan materi presentasi
Memberi contoh-contoh yang relevan
Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi
X
X
X
4
4
4
3. Penampilan (bobot 1)
Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu dan media yang sesuai
Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri
4
4
4
4
Jumlah skor 29
Skor maksimum 44
Nilai 66
Penjelasan:
Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
Skor untuk kejelasan presentasi = (3 x 1) + (3 x 1) + (3 x 1) = 9
Skor untuk pengetahuan = (2 x 2) + (2 x 2) + (2 x 2) = 12
Skor untuk kejelasan presentasi = (4 x 1) + (4 x 1) = 8
Skor total = 29
Skor maksimum = 12 + 24 + 8 = 44
Nilai Gunawan jika dikonvensikan ke skala 0 – 100 adalah 29/44 x 100 = 65,91 = 66.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar