Sabtu, 22 Agustus 2009

BAB III: METODE PENELITIAN

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi (evaluation research), dengan mengambil salah satu model evaluasi, yaitu model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam dan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif deskriptif.
Pada penelitian ini sasaran yang diambil dalam evaluasi program Model CIPP adalah sebagai berikut.
1) Evaluasi konteks dengan sasaran; keadaan geografis daerah, permintaan masyarakat akan pendidikan di daerah, dukungan atau partisipasi masyarakat pada pendidikan di daerah, kebijaksanaan pemerintah, aspirasi masyarakat, dan status sosial ekonomi masyarakat.
2) Evalusi input dengan sasaran; visi misi pendidikan kabupaten Lombok Timur, tujuan pendidikan, sasaran pendidikan, program pendidikan, potensi sumber daya dinas pendidikan kabupaten Lombok Timur, karakteristik aparatur, penerapan dan pengembangan program pendidikan, dan sikap kemandirian dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lombok Timur.
3) Evaluasi proses dengan sasaran; pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, evaluasi, kerjasama dan partisipasi, akuntabilitas, kemandirian, keterbukaan, dan keberlanjutan program.
4) Evaluasi produk dengan sasaran; keberhasilan program termasuk keunggulan dan kelemahan pelaksanaan program pemerataan pendidikan dasar di kabupaten Lombok Timur
Evalusai program ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam terhadap fenomena tertentu dalam hal ini mendeskripsikan pelaksanaan program pemerataan akses pendidikan dasar melalui program pemberian beasiswa retrival kepada siswa rawan DO terutama miskin dan perempuan. Evaluasi program ini menggunakan model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua pengelola program (penanggung jawab program, dewan pendidikan kabupaten, steering committee/pengarah proyek, tim MBS kabupaten, pengelola DBEP), siswa/masyarakat yang mendapatkan bantuan pendidikan/beasiswa retrival tahun 2007 yang tersebar di 20 (dua puluh) di kabupaten Lombok Timur. Kecamatan yang dimaksud adalah: Kecamatan Keruak, Pringgabaya, Pringgasela, Montong Gading, Wanasaba, Suela, Suralaga, Terara, dan Aikmel, Sembalun, Sambelia, Sikur, Sakra, Sakra Barat, Sukamulia, Selong, Sakra Timur, Masbagik, Labuhan Haji dan Jerowaru. Dengan jumlah penerima beasiswa sebanyak 400 orang siswa SD/MI dan 830 orang Siswa SMP/MTs. Sehingga jumlah populasi sebanyak 1.230 orang (Daftar penerima beasiswa terlampir).


3.2.2 Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Usman dan Setyadi (2000:191) purpossive sampling (teknik sampling bertujuan) digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Menurut Kerlinger (2002) sampling purpossive (bertujuan) tergolong sampling nonprobabilitas yang mempunyai ciri penilaian dan upaya cermat untuk memperoleh sampel representatif dengan cara meliputi wilayah-wilayah atau kelompok-kelompok yang diduga sebagai anggota sampelnya. Dalam penelitian ini purpossive dimaksudkan bahwa sampel penelitian sudah ditentukan sebelumnya sesuai dengan tujuan atau ciri penelitian yakni pengelola program dan sekolah/siswa penerima beasiswa retrival tahun 2006/2007 yang didanai melalui Dana Pengembangan Pendidikan Kabupaten (DPPK) Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBEP) ADB kabupaten Lombok Timur, yang terdiri dari unsur: pimpinan proyek, penanggung jawab program, unsur dewan pendidikan, unsur tim MBS kabupaten, unsur tim satgas perencana pendidikan kabupaten, unsur tim steering committee, kepala desa/lurah, kepala sekolah, komite sekolah, masyarakat/orang tua siswa, dan siswa.
Dari jumlah siswa SD/MI sebanyak 400 orang dan Siswa SMP/MTs. Sebanyak 830 orang penerima beasiswa retrival, diambil 16 (enam belas) sekolah sebagai sampel yang mewakili setiap wilayah di Lombok Timur yaitu: SDN 3 Mamben Lauk, MI NS Wanasaba, SMPN 1 Wanasaba dan MTs NW Wanasaba Kecamatan Wanasaba, mewakili wilayah Utara (Suela, Pringgabaya, Sambelia, Aikmel dan Sembalun). Wilayah Selatan (Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Keruak, Jerowaru) diwakili oleh kecamatan Sakra Barat yaitu: SDN 1 Gunung Rajak, SMPN 1 Sakra Barat, MTs NW Sukarara, dan MTs NW Pengkelak Mas kecamatan. Wilayah Timur diwakili oleh kecamatan Labuhan Haji yang terdiri dari 4 sekolah yaitu: SDN 1 Korleko, SDN 2 Korleko, MTs NW Penede Gandor, dan MTs NW Suryawangi. Sedangkan wilayah Barat diwakili oleh kecamatan Masbagik yang terdiri: MTs NW Tanak Maik, MTs NW Kumbung, MTs Negeri Masbagik, dan SMPN 2 Masbagik.
Dari 16 (enam belas) sekolah yang dijadikan sebagai sampel sebagaimana tersebut di atas, terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 1 (satu) orang kepala sekolah, 1 (satu) orang komite sekolah, 3 (tiga) orang masyarakat (orang tua siswa), dan 3 (tiga) orang siswa.
Sedangkan unsur pengelola program terdiri dari: 1 (satu) orang pimpinan proyek, 1 (satu) orang penanggung jawab program, 1 (satu)) orang dewan pendidikan, 2 (dua) orang tim MBS kabupaten, 2 (dua) orang dari steering committee, 2 (dua) orang dari satgas perencana pendidikan kabupaten, dan 4 (empat) orang kepala desa/lurah.
Mengenai besarnya sampel, tidak ada aturan yang tegas mengenai berapa besarnya anggota sampel yang disyaratkan untuk penelitian (Husaini dan Akbar, 2000:191). Dalam penelitian ini pemilihan subjek dan besarnya sampel didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan: praktis (penghematan biaya, waktu, tenaga dan kemampuan), ketepatan (key person yaitu para juru kunci dalam implementasi program beasiswa retrival) dan untuk analisis data. Untuk lebih jelasnya sebaran sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:


Tabel 3.1: Sebaran sampel penelitian

No Nama Institusi/Sekolah Sampel
Pimpro/
Ketua/ kepala Anggota Kepala Sekolah Komite Sekolah Orang tua Siswa Siswa
Unsur Pengelola Program
Kabupaten
1 UMMPK DBEP ADB kab. Lombok Timur 1
2. Dewan Pendidikan 1
3 Tim MBS kabupaten 1 1
4 Steering committee 1 1
5 Satgas perencana 1 1
6. Pemerintah desa 4
Unsur Sekolah
1 SDN 3 Mamben Lauk 1 1 3 3
2 MI NS Wanasaba 1 1 3 3
3 SMPN 1 Wanasaba 1 1 3 3
4 MTs NW Wanasaba 1 1 3 3
5 SDN 1 Gunung Rajak 1 1 3 3
6 SMPN 1 Sakra Barat 1 1 3 3
7 MTs NW Sukarara 1 1 3 3
8 MTs NW Pengkelak Mas 1 1 3 3
9 SDN 1 Korleko 1 1 3 3
10 SDN 2 Korleko 1 1 3 3
11 MTs NW Penede Gandor 1 1 3 3
12 MTs NW Suryawangi 1 1 3 3
13 MTs NW Tanak Maik 1 1 3 3
14 MTs NW Kumbung 1 1 3 3
15 MTs Negeri Masbagik 1 1 3 3
16 SMPN 2 Masbagik 1 1 3 3
Jumlah 9 3 16 16 48 48

Total jumlah sampel keseluruhan adalah 140 orang.
3.3 Sumber Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sesuai dengan fokus penelitian, sumber informasi dalam penelitian ini terdiri dari key informan dan informan. Dalam penelitian ini, ditentukan pengelola program, kepala sekolah, dan komite sekolah sebagai key informan, sedangkan siswa, orang tua siswa, guru dan masyarakat sebagai informan. Penentuan sumber informasi dilakukan dengan purposive, yaitu berdasarkan tujuan penelitian, dan snowball sample, artinya informan yang telah diwawancarai diminta untuk menunjukkan informan berikutnya.
3.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, Kuesioner dan dokumentasi.
1) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menjaring data yang diperlukan guna melengkapi data dari wawancara. Kegiatan yang diamati antara lain kehadiran, partisipasi, motivasi, aktivitas, dan sikap pengelola program dan tim seleksi dalam rapat-rapat, perumusan kebijakan, keterlibatannya dalam pelaksanaan program, pengelolaan program, serta pertanggungjawaban penyelenggaraan program.
Observasi dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan secara aktif untuk memperoleh gambaran dan keterangan riil mengenai sikap dan perilaku informan. Keterangan dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan. Untuk memperoleh data, peneliti berlaku sebagai pengamat sekaligus menjadi anggota utuh dari kelompok yang diamati, sehinggga kesan subjektif dapat diredam dan objek yang diteliti tidak merasa bahwa dia menjadi responden.


2) Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara terstruktur, artinya wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang memuat butir-butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden/informan, pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan pedoman pelaksanaan (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) program pemberian beasiswa kepada siswa rawan drop out terutama miskin dan perempuan. Data yang diperoleh dari wawancara mendalam berupa pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan key informan dan informan mengenai bagaimana pengelolaan program yang dilakukan oleh penanggung jawab dan pengelola program terutama menyangkut transparansi, ketepatan, dan akuntabilitas dalam pemberian beasiswa. Untuk menjaring informasi dari masyarakat (orang tua siswa) dan siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang memuat pertanyaan mengenai keterlibatan mereka dalam menentukan siswa yang berhak diberikan beasiswa serta penggunaannya.
Hasil wawancara dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan recording. Di samping itu, peneliti juga menggunakan teknik recall (ulangan) yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang sesuatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari informan. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama, maka dapat dijadikan data yang sudah final.

3) Kuesioner
Kuesioner adalah pengambilan data melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan diri informan (responden), dan sudah barang tentu materi pertanyaan akan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan masyarakat berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas.

4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diproses melalui dokumen-dokumen. Data yang diperoleh dari dokumentasi dalam penelitian ini berupa kutipan, segala macam naskah, catatan program, korespondensi, laporan dan publikasi resmi penanggung jawab dan pengelola program. Dokumentasi yang diperlukan berupa data-data proses perumusan program pemberian beasiswa, tata cara pengelolaan program, bukti fisik atau dokumentasi keikutsertaan masyarakat (komite sekolah) dalam berbagai kegiatan.
Penggunaan ketiga teknik tersebut sangat penting, dimana ketiga teknik ini dilakukan secara bersama-sama untuk mendapatkan data yang akurat dan sarat makna..
3.5 Teknik Analisis Data
Data-data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis berdasarkan jenis data yang terkumpul. Untuk data primer (data kualitatif) akan dianalisis dengan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994). Ada empat komponen analisis yang dilakukan dengan model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Masing-masing komponen berinteraksi dan membentuk suatu siklus.
1) Pengumpulan Data
Data yang berhasil dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam bentuk catatan lapangan (field notes). Catatan lapangan tersebut berisi apa yang dikemukakan oleh informan dan juga catatan tentang tafsiran peneliti terhadap informasi yang diberikan oleh responden.
2) Reduksi Data
Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian, sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian ini. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam, tentang objek pengamatan yang telah dilakukan dalam penelitian.
3) Display Data
Data yang sudah direduksi tersebut selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel atau gambar, tulisan yang telah tersusun sistematis. Dengan demikian data tersebut mudah dikuasai dan memudahkan pula dalam penarikan kesimpulan.
4) Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Dari proses pengumpulan data sampai kepada penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan beberapa kali proses. Artinya, kesimpulan yang didapatkan akan diperifikasi berdasarkan data yang diperoleh secara terus menerus sampai tidak ada data lain atau keterangan lainnya lagi dari obyek yang diteliti. Model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut :






Conclusions : drawing / verifying
Data Reduction
Data Display
Data Collection










Gambar 4: Components of Data Analysis: Interactive Model
Sumber: (Miles. & Huberman. 1994 : 12)

Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam menganalisis data pada penelitian ini, melalui beberapa proses, yaitu mulai dari pengumpulan data sesuai teknik yang ditentukan. Selama proses pengumpulan data tersebut juga dilakukan reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir, sehingga dapat dibuat kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya menyajikan data (display data) dalam bentuk yang sistematis kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan kriteria yang ditetapkan dengan langkah-langkah editing, koding, dan tabulasi.
Langkah-langkah analisis atau klasifikasi dan kriteria penilaian yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah:
1) Memberi kode pada masing-masing butir yang terlaksana dengan kode A, B, C, D, dan E. Adapun kategori untuk setiap butir yaitu:
a. Kategori Istimewa dengan kode : A
b. Kategori Amat baik dengan kode : B
c. Kategori Baik dengan kode : C
d. Kategori Cukup dengan kode : D
e. Kategori Kurang dengan kode : E
2) Melakukan interpretasi data dengan cara membandingkan hasil analisis dengan standar keberhasilan sebagai berikut:
a. Kategori Istimewa, yaitu: Kondisi program/ perencanaan program/ pelaksanaan program/ hasil program/ peran dan tanggung jawab pengelola program, sekolah/madrasah telah selesai/sangat mendukung/ berhasil tanpa cacat (sangat memuaskan).
b. Kategori Amat Baik, yaitu: Kondisi program/ perencanaan program/ pelaksanaan program/ hasil program/ peran dan tanggung jawab pengelola program, warga sekolah/madrasah telah selesai/ mendukung/ berhasil (memuaskan) dengan sebagian kecil masih bisa ditingkatkan tapi tidak mendesak.
c. Kategori Baik, yaitu: Kondisi program/ perencanaan program/ pelaksanaan program/ hasil program/ peran dan tanggung jawab warga sekolah/madrasah telah selesai/ mendukung/ berhasil (memuaskan) dengan peningkatan sebagian kecil dan mendesak.
d. Kategori Cukup, yaitu: Kondisi program/ perencanaan program/ pelaksanaan program/ hasil program/ peran dan tanggung jawab pengelola program, warga sekolah/madrasah sebagian kecil telah selesai/ mendukung/ berhasil (memuaskan) dengan sebagian besar ditingkatkan dan mendesak.
e. Kategori Kurang, yaitu: Kondisi program/ perencanaan program/ pelaksanaan program/ hasil program/ peran dan tanggung jawab pengelola program, warga sekolah/madrasah belum dilaksanakan/ dicapai/ respon yang ditunjukkan (kurang mendukung).
(Sumber: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar & Menengah: Departemen Pendidikan Nasional. 2002: 8).
Sedangkan untuk data sekundernya akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam analisis statistik adalah.
1) Uji Validitas Instrumen
Materi pertanyaan kuesioner yang dibuat terlebih dahulu diuji validitasnya dengan uji validitas isi (content validity). Untuk mengetahui tingkat validitas isi digunakan rumusan Gregory (2000:98-99):

Keterangan:
A = sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevan
B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai/pakar
D = sel yang menunjukkan kedua pakar/penilai menyatakan relevan
Format Penilaian Pakar

No Dimensi/Indikator Butir Soal Relevan Kurang Relevan







Tabulasi silang (2x2)

Pakar I
Kurang Relevan
Skor (1-2) Relevan
Skor (3-4)
Pakar II Kurang Relevan
Skor (1-2) (A)
(B)

Relevan
Skor (3-4) (C)
(D)




2) Analisis Data Hasil Penelitian
Langkah yang dilakukan dalam analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Data yang terakomodasi melalui kuesioner ditabulasi dan dikonfirmasikan dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumen.
b. Selanjutnya dianalisis variabel yang diteliti sehingga diperoleh gambaran tentang efektifitas dari masing-masing variabel yang diteliti, lebih lanjut dari gambaran masing masing variabel tersebut disimpulkan tentang efektifitas implementasi program pemerataan pendidikan dasar melalui program pemberian beasiswa kepada siswa rawan drop-out terutama miskin dan perempuan di sekolah yang menjadi obyek penelitian (Depdiknas, 2002: 34) untuk menentukan tingkat efektivitas pelaksanaan program atau kinerja pengelola program/sekolah ditentukan oleh klasifikasi hasil penelitian sebagai berikut.

Istimewa = 4,5 s/d 5,0
Amat baik = 4,0 s/d 4,9
Baik = 3,5 s/d 3,99
Cukup = 2,5 s/d 3,49
Kurang = 1,5 s/d 2,49
Sangat kurang = <1,5
c. langkah selanjutnya dicari hal-hal yang mengakibatkan terjadinya gambaran tentang efektivitas pelaksanaan pemberian beasiswa retrival (DBEP-ADB) tersebut, digali keberadaan konteks, input, proses dan produk (output) nya
d. dari proses tersebut dikoordinasi masalah-masalah atau kendala-kendala yang ada dan lebih lanjut dikemukakan alternatif solusinya.

Penentuan Tingkat Efektivitas Implementasi Program
Dalam menentukan efektivitas atau kinerja pelaksanaan program terhadap siswa sample yang diteliti didahului dengan menentukan nilai aspek yang dicari dengan rumus sebagai berikut:

(Depdiknas, 2002)

Dimana:
Nas = nilai aspek
Sik = skor indikator pendukung
Bik = bobot indikator
Selanjutnya dari nilai aspek-aspek yang diperoleh ditentukan nilai masing-masing komponen yang dicari dengan rumus:


(Depdiknas, 2002)
Dimana:
Nk = nilai komponen
Nas = nilai aspek
Bas = bobot aspek

Setelah mendapatkan nilai masing-masing komponen kemudian ditentukan nilai efektivitas program yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

(Depdiknas, 2002)
Dimana:
Ne = nilai efektivitas
Nk = nilai komponen
Bk = bobot komponen

Tidak ada komentar: