Sabtu, 22 Agustus 2009

TEKNIS PENYUSUNAN SOAL (TES DAN NON TES)


A. TEKNIK TES
1. Pengertian
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis tingkah laku individu. (Anastasi,1976)
Sedangkan Grounland (1968) mengatakan bahwa, “An achievement test is a systematic procedure for determining the amount a student has learned”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yang dites.
Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik berbentuk bahan tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambarkan grafik, diagram, dan lain sebagainya.
Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam tes adalah test, testing, tester dan testee. Test adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing bermakna saat diselenggarakannya tes atau peristiwa dimana tes dilakukan, tester menunjuk kepada orang yang membuat tes, sedangkan testee adalah pihak yang dikenai test/peserta test/peserta ujian.
Degan demikian dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi pendidikan yang dimaksud dengan tes adalah alat/instrumen/cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang ditempuh untuk mengukur dan menilai bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh testee, dengan mana dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau nilai standar tertentu.


2. Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
· Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
· Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai
3. Klasifikasi Tes
Tes dapat diklasifikan berdasarkan tujuan, fungsi, dan cara mengajukan pertanyaan dan responnya.
a. Klasifikasi tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan hasil belajar
· Tes seleksi juga dikenal dengan tes masuk atau tes penjaringan, misalnya tes penerimaan calon siswa/mahasiswa baru, tes ini digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong baik atau memiliki kemampuan yang diperlukan dari sekian banyak testee.
· Tes awal atau sering dinamakan dengan pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan ajar yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.
· Tes akhir atau post-test, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai selama proses pembelajaran atau untuk mengetahui sejauh mana daya serap peserta didik terhadap materi pembelajaran.
· Tes diagnostik, tes ini dilaksanakan secara khusus untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menempuh suatu mata pelajaran tertentu.
· Tes formatif, yaitu tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan bentuk mindstreem peserta didik setelah mereka mengikuti pelajaran, biasanya tes ini dilakukan ditengah perjalanan program pembelajaran berlangsung.
· Tes summatif, yaitu tes yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan.

b. Klasifikasi tes berdasarkan tujuan yang ingin diungkap
· Tes intelegensi (intellegency test), yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasaran seseorang
· Tes bakat (aptitude test), yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
· Tes sikap (attitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
· Tes kepribadian (personality test), yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap karakteristik khas dari seseorang yang sedikit banyak bersifat lahiriah, seperti cara berpakaian, cara bicara, nada suara, hobi, dan lain-lainnya.
· Tes hasil belajar, yang juga dikenal dengan istilah achievement test, yaitu tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian hasil belajar atau sering juga dikenal dengan tes prestasi belajar.

c. Klasifikasi berdasarkan cara mengajukan pertanyaan dan responnya.
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
· Tes tertulis (pencil paper test), yaitu jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
· Tes lisan (nonpencil paper test), yaitu tes yang pertanyaan-pertanyaannya diajukan secara lisan, dan testee menjawabnya secara lisan pula.

B. TEKNIK NONTES
Alat evaluasi tidaklah mesti dengan tes, tetapi instrumen evaluasi bisa juga dengan menggunakan instrumen nontes seperti: observasi, wawancara, angket/kuesioner dan analisis dokumen.
1. Observasi: cara menghimpun bahan-bahan/data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sebagai sasaran pengamatan. Tentunya materi pengamatan disesuaikan dengan teori-teori yang telah ada. Metodenya dinamakan metode observasi dan instrumennya atau alatnya adalah pedoman observasi.
2. Wawancara/interview: metode/cara menghimpun data yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lisan (face to face) dengan tujuan yang telah ditentukan, instrumen (alat) yang digunakan adalah pedoman wawancara. Metode wawancara ada yang terstruktur (terpimpin) dan ada yang tidak terpimpin.
3. Angket (qustionnaire) : Metode yang digunakan untuk menghimpun data dengan menggunakan angket atau daftar pertanyaan dan pilihan yang sudah disediakan oleh pembuat angket
4. Dokumentasi: metode pengumpulan bahan/data evaluasi dengan menggunakan dokumen-dokumen pribadi testee selama waktu tertentu, alatnya (instrumen) yang digunakan adalah checklist.


Sumber Bacaan:
Anastasi Anne, 1976, Pshycologycal Testing Fifth Edition, Macmillan Publishing, Co,Inc. New York.
Grounland, Norman E. 1968. Constructing Achievement Test, Prentice-Hall, Inc. Amerika
Popham, W.James. 1993. Educational Evaluation, Allyn and Bacon, Boston.
Sudijono, Anas, 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta

Tidak ada komentar: